fi'il mudhore'
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembagian
fi'il menurut waktunya yaitu, fi'il
madhi, fi'il mudhori dan fi'il amr.Fi’il Mudhori’ itu sendiri adalah Kata
kerja bentuk sedang atau akan atau kata kerja menunjukkan bentuk kejadian saat
berlangsung atau akan berlangsung, di masa pelaku atau setelahnya.
Cuplikan tersebut
kami akan kupas dipembahasan berikutnya. Oleh karena itu, perlu mempersiapkan mahasiswanya
sedini mungkin guna menghadapi pemahaman tentang fi’il-fi’il dan fi’il mudhore’
tersebut dan agar terciptanya sosok mahasiswa yang cerdik dalam pemahaman
materi tentang fi’il mudhore’.
Memang
disadari fi’il-fi’il dan fi’il mudhore’ dianggap amat sangat
perlusekali dipelajari oleh Mahasiswa. Karena dengan penguasaan dari
ilmu-ilmu tersebut diharapkan Mahasiswa mempunyai modal guna mengajarkan
disekolah formal atau non formal.
Dalam kesempatan
ini makalah kami ingin mengupas tentang pembagian fi’il, pengertian
fi’il mudhore’, Ciri-ciri fi’il mudhore’, Fi’il mudhore’ menurut
subjeknya, Fi’il mudhore’ menurut susunannya, Jenis-jenis fi’il mudhore’,
Jawazimul fi’il mudhore’ dan Contoh tasrif lughowi fi’il mudhore’.
B. Rumusan
Masalah
Uraian latar
belakang masalah tersebut, dapat diklasifikasikan bahwa rumusan masalah adalah:
1. Pembagian
fi’il menurut waktunya
2. Pengertian
fi’il mudhore’
3. Ciri-ciri
fi’il mudhore’
4. Fi’il
mudhore’ menurut subjeknya
5. Fi’il
mudhore’ menurut susunannya
6. Jenis-jenis
fi’il mudhore’
7. Jawazimul
fi’il mudhore’
8. Contoh
tasrif lughowi fi’il mudhore’
BAB II
PEMBAHASAN
·
Fi'il madhi --
Fi'il yang menunjukkan waktu lampau,
contoh : قَرَأَ
contoh : قَرَأَ
·
Fi'il mudhori --
Fi'il yang menunjukkan waktu sekarang atau akan datang,
contoh : يَقْرَأ
contoh : يَقْرَأ
·
Fi'il amr -- Fi'il
yang menunjukkan tuntutan suatu perbuatan (kata perintah),
contoh: اِقْرَأْ
contoh: اِقْرَأْ
2. Pengertian
fi’il mudhore’
Sesuai kaidah:
Arti kata dari Fi'il Mudhori (فعل مضارع) terdiri dari dua kata antara Fi'il (فعل) dan
Mudhori (مضارع), Maka:
Fi'il (فعل) yaitu: كلمة دلت
على معنى فى نفسها واقترنت بزمان وضعا
"Kelimat yang
menunjukan arti pada dirinya dan disertai waktu dalam buktinya". diambil
dari syarah Ajjurumiyah.
Fi’il
Mudhori’(فعل مضارع) –
Kata kerja bentuk sedang atau akan:
“Kata kerja menunjukkan bentuk kejadian saat
berlangsung atau akan berlangsung, di masa pelaku atau setelahnya.”
3. Ciri-ciri
fi’il mudhore’
Ciri-ciri
Kalimah Fi’il Mudhari’ adalah dimulai dengan huruf Mudhoro’ah yang empat
yaitu أ – ن – ي – ت disingkat
menjadi أَنَيْتُ.
Huruf
Mudhara’ah (أ)Hamzah dipakai
untuk Mutakallim/ pembicara/ orang pertama
tunggal/ Aku.
contoh أَضْرِبُ
Huruf Mudhara’ah (ن) Nun dipakai
untuk Mutakallim Ma’al Ghair/ pembicara/orang
pertama jamak/ Kami.
contoh نَضْرِبُ
Huruf
Mudhara’ah (ي)Ya’ dipakai
untuk Ghaib Mudzakkar/ orang
ketiga male, tunggal, dual atau jamak/ dia atau mereka. contoh يَضْرِبُ,
يَضْرِبَانِ, يَضْرِبُوْنَ, يَضْرِبْنَ
Huruf
Mudhara’ah (ت)Ta’
dipakai untuk Mukhatab secara Mutlaq/ orang kedua male atau female, juga dipakai
untuk orang ketiga female tunggal dan dual.
contoh تَضْرِبُ تَضْرِبَانِ,
تَضْرِبُوْنَ , تَضْرِبِيْنَ, تَضْرِبْنَ
وَالْفِعْلُ
يُعْرَفُ بِقَدْ, وَالسِّينِ وَسَوْفَ وَتَاءِ اَلتَّأْنِيثِ اَلسَّاكِنَةِ
“kelimat fi'il akan diketahui dengan adanya ;qod, sin,
saufa dan ta' ciri keperempuan yang dibaca sukun.”
1. Qod = قد artinya:
"terkadang”
Contoh: قَدْ
يَقُوْمُ زَيْدٌ = "terkadang jaid yakin sedang
berdiri",
2. Sin = س artinya
“sebentar lagi .....”
Contoh: سَيَقُوْلُ الشُّفَهَاءَ =
"sebentar lagi akan berkata orang-oang bodoh". Sin ini
menunjukan jaman sedang atau waktu yang akan datang
3. Saufa = سوف artinya
“agar atau supaya”
Contoh: سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ =
"agar supaya tahu kamu semua" menunjukan waktu yang akan
datang tetapi agak lama hingga dimaknai: "agar/agar supaya/esok lusa
dan lanjutanya".
Dan fi’il mudhore’
dapat dipastikan kejadian itu terjadi saat berlangsung dengan dimasukkannya Lam
Taukid dan Ma Nafi. Seperti : قَالَ إِنِّي لَيَحْزُنُنِي أَنْ
تَذْهَبُوا بِهِ
Berkata Ya’qub: “Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku…
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ
غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ
“…Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan
pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat
mengetahui di bumi mana dia akan mati…”
Dan
dapat juga fi’il mudhore’ dipastikan kejadian itu terjadi akan berlangsung
dengan dimasukkannya لن, أن, إن Seperti:
قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ
إِلَيْكَ قَالَ لَن تَرَانِي
berkatalah Musa:
“Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada
Engkau.” Tuhan berfirman: “Kamu sekali-kalitidak sanggup melihat-Ku
وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ
لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
وَإِن يَتَفَرَّقَا يُغْنِ
اللَّهُ كُلاًّ مِّن سَعَتِهِ
Jika keduanya
bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing
yaitu:
·
Fi'il ma'lum
Adalah fi'il yang
disebutkan pelakunya, cara menentukanya; secara kamus tasrifiyyah.
contoh : يَكْتُبُ
·
Fi'il majhul
Adalah fi'il yang dihapus pelakunya, cara
menentukannya; huruf awal dibaca dlomah dan sebelum huruf akhir
dibaca fathah.
contoh : يُكْتَبُ
contoh : يُكْتَبُ
Kecuali, . huruf mu’tal.
·
Fi'il tsulasi
mujarrod
Adalah fi'il yang berjumlah 3 huruf dengan
keseluruhannya adalah huruf asli,
contoh : فَتَحَ -- يَفْتَحُ
contoh : فَتَحَ -- يَفْتَحُ
·
Fi'il tsulatsi
maajid
Adalah fi'il yang berjumlah 3 huruf yang
mengalami penambahan baik satu, dua atau tiga huruf,
contoh : اِنْطَلَقَ -- يَنْطَلِقُ
contoh : اِنْطَلَقَ -- يَنْطَلِقُ
·
Fi'il ruba'I
mujarrod
Adalah fi'il yang berjumlah 4 huruf dengan
keseluruhannya adalah huruf asli,
contoh : دَحْرَجَ -- يُدَحْرِجُ
contoh : دَحْرَجَ -- يُدَحْرِجُ
·
Fi'il ruba'I
maajid
Adalah fi'il yang berjumlah 4 huruf yang
mengalami penambahan baik satu atau dua huruf,
contoh : تَدَحْرَجَ -- يَتَدَحْرَجُ
contoh : تَدَحْرَجَ -- يَتَدَحْرَجُ
mu’rob
Hanya pada fi'il mudhori yang tidak bersambung
dengan nun inats (menunjukkan perempuan) dan nun taukid (penegasan),
Contoh, يَفْتَحُ
Fi'il mudhori yang bersambung dengan nun
inats dan nun taukid
Contoh, يَضْرِبْنَ – يَضْرِبَنْ --
يَضْرِبَنَّ
7. jawazimul
fiil mudhore (جوازم الفعل المضارع)
Huruf-huruf
yang menjazamkan fiil mudhore’ ada 4 yaitu : لا , لم, لما dan لام
الامر
qaidah:
fiil mudhore di jazam (sukun) apabila jatuh
sesudah لالنهية
(لا), لام الامر(ل), لم, لما
1. لا artinya jangan
Contohnya : تَلْعَبُ كَثِيْرًا
يَا عَلِى
jika fiil mudhore di masuki oleh لا maka harakatnya
akan berubah menjadi
لَا
تَلْعَبُ كَثِيْرًا يَا عَلِى
2. لم artinya tidak
Contohnya : يَذْهَبُ وَلِدٌ
اِلَى الْمَدْرَسَةُ
jika fiil mudhore di masuki oleh لم maka harakatnya
akan berubah menjadi
لَمْ يَذْهَبُ وَلِدٌ اِلَى
الْمَدْرَسَةُ
3. لما artinya belumnya : يُحْضَرُ ضَيْفٌ
fiil mudhore di masuki oleh لما maka harkatnya
akan berubah menjadi
لَمَّا
يُحْضَرُ ضَيْفٌ
4. لام الامر atau لِ yang berarti
hendaklah
Misalnya يَفْتَحُ artinya membuka,
jika di masuki oleh لِ maka akan berubah menjadi لِيَفْتَحُ yang berarti
hendaklah membuka.
Contohnya : لِيَفْتَحُ ساَلِمٌ
الْبَابُ
Demikian,
لِ menjadi tiga bagian
yaitu:
لام الامر
|
لام الجحود
|
لام التعليل
|
لِيَفْتَحُ
Artinya
(hendaklah)
|
مَا كَانَ لِيَفْتَحُ
Artinya
(semestinya tidak membuka)
|
لِيَفْتَحُ
Artinya
(sebab,
karna, untuk
membuka)
|
8. Contoh
tasrif lughowi fi'il mudhore’:
يفعل = هوغائب مذكر مفرد satu orang laki-laki tidak kelihatan.
يفعلان = هماغائبان مذكر إتنان dua orang laki-laki tidak kelihatan.
يفعلون = هم غائبون مذكر جمع banyak orang laki-laki tidak kelihatan
تفعل = هى غائبة مأنث مفردة satu orang perempuan tidak
تفعلان = هما غائبتين مأنث مفردة dua orang perempuan tidak
يفعلن = هن غائبين مأنث جمع banyak perempuan tidak kelihatan
تفعل = أنت مخاطب مذكر مفرد satu orang laki-laki kelihatan
تفعلان = أنتما مخاطبين مذكر إتنان dua orang laki-laki kelihatan
تفعلون = أنتم مخاطبين مذكر جمع banyak laki-laki kelihatan
تفعلين = أنتِ مخاطبة مأنث مفردة satu orang perempuan kelihatan
تفعلان = أنتما مخاطبتين مأنث مفردة dua orang perempuan kelihatan
تفعلن = أنتن مخاطبين مأنث جمع banyak perempuan kelihatan
افعل = أنا متكلم وحدة saya laki-laki atau perempuan
نفعل =نحن متكلم مع الغير kita atau kami laki-laki atau perempuan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fi’il Mudhori’ itu
sendiri adalah Kata kerja bentuk sedang atau akan atau kata kerja
menunjukkan bentuk kejadian saat berlangsung atau akan berlangsung, di masa
pelaku atau setelahnya.
Ciri-ciri Kalimah
Fi’il Mudhari’ adalah__dimulai dengan huruf Mudhoro’ah yang empat yaitu أ – ن –
ي – ت disingkat
menjadi أَنَيْتُ__kelimat fi'il akan diketahui dengan adanya ;qod, sin, saufa
dan ta' ciri keperempuan yang dibaca sukun.”__fi’il mudhore’ dapat dipastikan
kejadian itu terjadi saat berlangsung dengan dimasukkannya Lam Taukid dan Ma
Nafi__dapat juga fi’il mudhore’ dipastikan kejadian itu terjadi akan
berlangsung dengan dimasukkannya لن, أن, إن
Fi'il
tsulasi mujarrod
Fi'il
tsulatsi maajid
Fi'il
ruba'I mujarrod
Fi'il
ruba'I maajid
jawazimul fiil
mudhore (جوازم الفعل المضارع)
Huruf-huruf yang menjazamkan fiil mudhore’
ada 4 yaitu : لا , لم, لما danلام
الامر
B. Saran
Demikianlah
sedikit uraian tentang fi’il mudhore’ tersebut. Tentunya tulisan ini masih
sangat jauh untuk mengungkap secara detail dan sempurna tentang fi’il-fi’il
khususnya fi’il mudhore’. Untuk itu penulis yakin makalah ini masih membutuhkan
banyak koreksi dan masukan. Sebagai penutup penulis berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Basyir, mushofa. 2002. Durrotussaniayah.
Durrotul bahiyyah. Semarang: pustaka al alawiyyah.
Hakim, taufikul. 2002. . Program pemula pembaca kitab Rumus
dan Qoidah. Pati: al falah offset.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar