Rabu, 04 Maret 2015

fi'il mudhore'

fi'il mudhore'

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembagian fi'il menurut waktunya yaitu, fi'il madhi, fi'il mudhori dan fi'il amr.Fi’il Mudhori’ itu sendiri adalah  Kata kerja bentuk sedang atau akan atau kata kerja menunjukkan bentuk kejadian saat berlangsung atau akan berlangsung, di masa pelaku atau setelahnya.
Cuplikan tersebut kami akan kupas dipembahasan berikutnya. Oleh karena itu, perlu mempersiapkan mahasiswanya sedini mungkin guna menghadapi pemahaman tentang fi’il-fi’il dan fi’il mudhore’ tersebut dan agar terciptanya sosok mahasiswa yang cerdik dalam pemahaman materi tentang fi’il mudhore’.
Memang disadari fi’il-fi’il dan fi’il mudhore’ dianggap amat sangat perlusekali dipelajari oleh Mahasiswa. Karena dengan penguasaan dari ilmu-ilmu tersebut diharapkan Mahasiswa mempunyai modal guna mengajarkan disekolah formal atau non formal.
Dalam kesempatan ini makalah kami ingin mengupas tentang pembagian fi’il, pengertian fi’il mudhore’, Ciri-ciri fi’il mudhore’, Fi’il mudhore’ menurut subjeknya, Fi’il mudhore’ menurut susunannya, Jenis-jenis fi’il mudhore’, Jawazimul fi’il mudhore’ dan Contoh tasrif lughowi fi’il mudhore’.

B.  Rumusan Masalah
Uraian latar belakang masalah tersebut, dapat diklasifikasikan bahwa rumusan masalah adalah:
1.         Pembagian fi’il menurut waktunya
2.         Pengertian fi’il mudhore’
3.         Ciri-ciri fi’il mudhore’
4.         Fi’il mudhore’ menurut subjeknya
5.         Fi’il mudhore’ menurut susunannya
6.         Jenis-jenis fi’il mudhore’
7.         Jawazimul fi’il mudhore’
8.         Contoh tasrif lughowi fi’il mudhore’





BAB II
PEMBAHASAN



·                     Fi'il madhi -- Fi'il yang menunjukkan waktu lampau,
contoh : 
قَرَأَ
·                     Fi'il mudhori -- Fi'il yang menunjukkan waktu sekarang atau akan datang,
contoh : 
يَقْرَأ
·                     Fi'il amr -- Fi'il yang menunjukkan tuntutan suatu perbuatan (kata perintah),
contoh: 
اِقْرَأْ

2.    Pengertian fi’il mudhore’
Sesuai kaidah: Arti kata dari Fi'il Mudhori (فعل مضارع) terdiri dari dua kata antara Fi'il (فعل) dan Mudhori (مضارع),  Maka:
      Fi'il (فعل) yaitu: كلمة دلت على معنى فى نفسها واقترنت بزمان وضعا
"Kelimat yang menunjukan arti pada dirinya dan disertai waktu dalam buktinya". diambil dari syarah Ajjurumiyah.
      Fi’il Mudhori’(فعل مضارع) – Kata kerja bentuk sedang atau akan:
“Kata kerja menunjukkan bentuk kejadian saat berlangsung atau akan berlangsung, di masa pelaku atau setelahnya.”
3.    Ciri-ciri fi’il mudhore’
      Ciri-ciri Kalimah Fi’il Mudhari’ adalah dimulai dengan huruf Mudhoro’ah yang empat yaitu أ – ن – ي – ت  disingkat menjadi أَنَيْتُ.
 Huruf Mudhara’ah  (أ)Hamzah dipakai untuk Mutakallim/ pembicara/ orang pertama tunggal/ Aku. contoh أَضْرِبُ
 Huruf Mudhara’ah (ن) Nun dipakai untuk Mutakallim Ma’al Ghair/ pembicara/orang pertama jamak/ Kami. contoh نَضْرِبُ
 Huruf Mudhara’ah  (ي)Ya’ dipakai untuk Ghaib Mudzakkar/ orang ketiga male, tunggal, dual atau jamak/ dia atau mereka. contoh يَضْرِبُ, يَضْرِبَانِ, يَضْرِبُوْنَيَضْرِبْنَ
 Huruf Mudhara’ah  (ت)Ta’ dipakai untuk Mukhatab secara Mutlaq/ orang kedua male atau female, juga dipakai untuk orang ketiga female tunggal dan dual.
contoh تَضْرِبُ تَضْرِبَانِ, تَضْرِبُوْنَ , تَضْرِبِيْنَ, تَضْرِبْنَ



      وَالْفِعْلُ يُعْرَفُ بِقَدْ, وَالسِّينِ وَسَوْفَ وَتَاءِ اَلتَّأْنِيثِ اَلسَّاكِنَةِ
“kelimat fi'il akan diketahui dengan adanya ;qod, sin, saufa dan ta' ciri keperempuan yang dibaca sukun.”
1. Qod = قد artinya: "terkadang”
       Contoh: قَدْ يَقُوْمُ زَيْدٌ = "terkadang jaid yakin sedang berdiri",
2. Sin = س  artinya “sebentar lagi .....”
Contoh: سَيَقُوْلُ الشُّفَهَاءَ = "sebentar lagi akan berkata orang-oang bodoh". Sin ini menunjukan jaman sedang atau waktu yang akan datang
3. Saufa = سوف artinya “agar atau supaya
Contoh: سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ = "agar supaya tahu kamu semua" menunjukan waktu yang akan datang tetapi agak lama hingga dimaknai: "agar/agar supaya/esok lusa dan lanjutanya".

      Dan fi’il mudhore’ dapat dipastikan kejadian itu terjadi saat berlangsung dengan dimasukkannya Lam Taukid dan Ma Nafi. Seperti :  قَالَ إِنِّي لَيَحْزُنُنِي أَنْ تَذْهَبُوا بِهِ
Berkata Ya’qub: “Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ

“…Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati…”

      Dan dapat juga fi’il mudhore’ dipastikan kejadian itu terjadi akan berlangsung dengan dimasukkannya  لن, أن, إن  Seperti:
قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَن تَرَانِي

berkatalah Musa: “Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau.” Tuhan berfirman: “Kamu sekali-kalitidak sanggup melihat-Ku
وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

وَإِن يَتَفَرَّقَا يُغْنِ اللَّهُ كُلاًّ مِّن سَعَتِهِ
Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing
masingnya dari limpahan karunia-Nya.






yaitu:
·                     Fi'il ma'lum
Adalah fi'il yang disebutkan pelakunya, cara menentukanya; secara kamus tasrifiyyah.
contoh : يَكْتُبُ
·                     Fi'il majhul
Adalah fi'il yang dihapus pelakunya, cara menentukannya; huruf awal dibaca dlomah  dan sebelum huruf akhir dibaca fathah.
contoh : 
يُكْتَبُ
Kecuali, . huruf mu’tal.


·                     Fi'il tsulasi mujarrod
Adalah fi'il yang berjumlah 3 huruf dengan keseluruhannya adalah huruf asli,
contoh : 
فَتَحَ -- يَفْتَحُ
·                     Fi'il tsulatsi maajid
Adalah fi'il yang berjumlah 3 huruf yang mengalami penambahan baik satu, dua atau tiga huruf,
contoh : 
 اِنْطَلَقَ -- يَنْطَلِقُ
·                     Fi'il ruba'I mujarrod
Adalah fi'il yang berjumlah 4 huruf dengan keseluruhannya adalah huruf asli,
contoh : 
 دَحْرَجَ -- يُدَحْرِجُ
·                     Fi'il ruba'I maajid
Adalah fi'il yang berjumlah 4 huruf yang mengalami penambahan baik satu atau dua huruf,
contoh : 
تَدَحْرَجَ -- يَتَدَحْرَجُ
6.    Jenis-jenis fi'il Mudhore’ yaitu; mu’rob dan mabni.

         mu’rob
Hanya pada fi'il mudhori yang tidak bersambung dengan nun inats (menunjukkan perempuan) dan nun taukid (penegasan), Contoh, يَفْتَحُ
         mabni
Fi'il mudhori yang bersambung dengan nun inats dan nun taukid
Contoh, يَضْرِبْنَ – يَضْرِبَنْ -- يَضْرِبَنَّ




7.    jawazimul fiil mudhore  (جوازم الفعل المضارع)

Huruf-huruf yang menjazamkan fiil mudhore’ ada 4 yaitu : لا  ,   لملما   dan لام الامر  
qaidah:
fiil mudhore di jazam (sukun) apabila jatuh sesudah  لالنهية (لا), لام الامر(ل), لم, لما
1. لا  artinya jangan
Contohnya : تَلْعَبُ كَثِيْرًا يَا عَلِى 
jika fiil mudhore di masuki oleh لا  maka  harakatnya akan berubah  menjadi  

 لَا تَلْعَبُ كَثِيْرًا يَا عَلِى

2.  لم    artinya tidak
Contohnya : يَذْهَبُ وَلِدٌ اِلَى الْمَدْرَسَةُ 
jika fiil mudhore di masuki oleh لم  maka harakatnya akan berubah menjadi  

لَمْ يَذْهَبُ وَلِدٌ اِلَى الْمَدْرَسَةُ   

3.  لما  artinya belumnya : يُحْضَرُ ضَيْفٌ 
fiil mudhore di masuki oleh لما  maka harkatnya akan berubah menjadi

   لَمَّا يُحْضَرُ ضَيْفٌ      

4.  لام الامر  atau  لِ  yang berarti hendaklah

Misalnya يَفْتَحُ  artinya membuka, jika di masuki oleh لِ   maka akan berubah menjadi لِيَفْتَحُ  yang berarti hendaklah membuka.
Contohnya : لِيَفْتَحُ ساَلِمٌ الْبَابُ
Demikian,

لِ  menjadi tiga bagian yaitu:
لام الامر
لام الجحود
لام التعليل
لِيَفْتَحُ
Artinya (hendaklah)
مَا كَانَ لِيَفْتَحُ         
 Artinya (semestinya tidak membuka) 
لِيَفْتَحُ
Artinya (sebab, karna,                                                                    untuk membuka)






8Contoh tasrif lughowi fi'il mudhore’:

يفعل = هوغائب مذكر مفرد                satu orang laki-laki tidak kelihatan.
يفعلان = هماغائبان مذكر إتنان            dua orang laki-laki tidak kelihatan.
يفعلون = هم غائبون مذكر جمع          banyak orang laki-laki tidak kelihatan
تفعل = هى غائبة مأنث مفردة               satu orang perempuan tidak
تفعلان = هما غائبتين مأنث مفردة         dua orang perempuan tidak
يفعلن = هن غائبين مأنث جمع              banyak perempuan tidak kelihatan
تفعل = أنت مخاطب مذكر مفرد                     satu orang laki-laki kelihatan
تفعلان = أنتما مخاطبين مذكر إتنان       dua orang laki-laki kelihatan
تفعلون = أنتم مخاطبين مذكر جمع         banyak laki-laki kelihatan
تفعلين = أنتِ مخاطبة مأنث مفردة                   satu orang perempuan kelihatan
تفعلان = أنتما مخاطبتين مأنث مفردة     dua orang perempuan kelihatan
تفعلن = أنتن مخاطبين مأنث جمع                  banyak perempuan kelihatan
افعل = أنا متكلم وحدة                       saya laki-laki atau perempuan
نفعل =نحن متكلم مع الغير                 kita atau kami laki-laki atau perempuan


















BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan

  Pembagian fi'il menurut waktunya yaitu, fi'il madhi, fi'il mudhori dan fi'il amr.
  Fi’il Mudhori’ itu sendiri adalah  Kata kerja bentuk sedang atau akan atau kata kerja menunjukkan bentuk kejadian saat berlangsung atau akan berlangsung, di masa pelaku atau setelahnya.
  Ciri-ciri Kalimah Fi’il Mudhari’ adalah__dimulai dengan huruf Mudhoro’ah yang empat yaitu أ – ن – ي – ت  disingkat menjadi أَنَيْتُ__kelimat fi'il akan diketahui dengan adanya ;qod, sin, saufa dan ta' ciri keperempuan yang dibaca sukun.”__fi’il mudhore’ dapat dipastikan kejadian itu terjadi saat berlangsung dengan dimasukkannya Lam Taukid dan Ma Nafi__dapat juga fi’il mudhore’ dipastikan kejadian itu terjadi akan berlangsung dengan dimasukkannya  لن, أن, إن
  Pembagian fi'il mudhore’ menurut subjeknya, yaitu: majhul dan maklum
      Fi'il tsulasi mujarrod
      Fi'il tsulatsi maajid
      Fi'il ruba'I mujarrod
      Fi'il ruba'I maajid
  Jenis-jenis fi'il Mudhore’ yaitu; mu’rob dan mabni.
  jawazimul fiil mudhore  (جوازم الفعل المضارع)
Huruf-huruf yang menjazamkan fiil mudhore’ ada 4 yaitu : لا  ,   لملما   danلام الامر  

B.     Saran
Demikianlah sedikit uraian tentang fi’il mudhore’ tersebut. Tentunya tulisan ini masih sangat jauh untuk mengungkap secara detail dan sempurna tentang fi’il-fi’il khususnya fi’il mudhore’. Untuk itu penulis yakin makalah ini masih membutuhkan banyak koreksi dan masukan. Sebagai penutup penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.


DAFTAR PUSTAKA


Basyir, mushofa. 2002. Durrotussaniayah. Durrotul bahiyyah. Semarang: pustaka al alawiyyah.

Hakim, taufikul. 2002. . Program pemula pembaca kitab Rumus dan Qoidah. Pati: al falah offset.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar