Kamis, 26 Februari 2015

MAKALAH MUDZAKKAR DAN MUANNATS


Senin, 08 April 2013


MAKALAH MUDZAKKAR DAN MUANNATS


OLEH :
Ahmad Risal SM S.Pd.I
ahmadrisalsmbizot@yahoo.co.id



KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin kami  tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang pengertian isim muannats dan isim mudzakar, ciri-ciri dan pembagiannya yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Pengertian isim mudzakar dan isim muannast serta contoh-contoh nya” dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati.
Kami  juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak membantu serta teman-teman disekitar penulis yang telah memberikan dukungan kepada kami   agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.





Ciero-ciro'e 24 Maret 2013

Penulis 
Ahmad Risal SM




BAB I
PENDAHULUAN 
1.1.      Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manuasia tidak lepas dari yang namanya komunikasi. Dalam komunikasi tentu mengandung kalimat yang bermacam-macam. Dalam bahasa Indonesia kalimat dibagi menjadi bermacam-macam. Begitupula dalam bahasa arab, kalimat juga dibagi menjadi beberapa macam. Diantaranya ada yang menurut sifatnya, jumlahnya, bentuknya dll.
Al-Quran turun dengan bahasa Arab dikarenakan Rasulullah Saw dan para Mukhatab pertamanya menggunakan bahasa tersebut. ”Dan Jikalau kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab?” [Fushilat: 44 ]


1.2.      Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah “Isim mudzakar dan isim muannats serta contoh-contoh dan tanda-tanda nya”.
Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada :
  1. Apakah pengertian dari mudzakar?
  2. Apakah pengertian dari muannats?
  3. Babaimana Cara membedakan kata benda mudzakar dan muannats?
  4. Apakah Isim yang sama untuk mudzakar dan muannats?

1.3.      Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan karya tulis ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata kulian Bahasa Arab.
 Adapun Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah :
  1. Apakah pengertian dari mudzakar?
  2. Apakah pengertian dari muannats?
  3. Babaimana Cara membedakan kata benda mudzakar dan muannats?
  4. Apakah Isim yang sama untuk mudzakar dan muannats?


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Dalam tata bahasa Arab, dikenal adanya penggolongan Isim ke dalam Mudzakkar (laki-laki) atau Muannats (perempuan). Penggolongan ini ada yang memang sesuai dengan jenis kelaminnya (untuk manusia dan hewan) dan adapula yang merupakan penggolongan secara bahasa saja (untuk benda dan lain-lain).


1. MUDZAKKAR

Mudzakkar adalah isim yang dapat ditunjukkan  dengan lafal isyarah ‘’هَذَآ “ seperti:

رجلٌ      : orang laki-laki
حِصَانُ   : kuda / keledai
قَمَرٌ      : rembulan
كِتَابٌ   : buku/kitab

Isim mudzakkar ini dapat berupa mudzakkar hakiki dan dapat berupa mudzakkar majazi.

a. Mudzakkar Hakiki adalah lafal yang menunjukkan atas jenis kelamin laki-laki, baik berupa manusia atau binatang, Seperti :

رَجُلٌ    : orang laki-laki
صَبِيٌّ    : anak laki-laki
اَسَدٌ     : singa
جَمَلٌ    : unta

b. Mudzakkar Majazi adalah lafal yang menunjukkan atas sesuatu yang di berlakukan atau  digolongkan seperti lelaki walaupun sebenarnya bukan lelaki, Seperti :

باُبٌ     : pintu
لَيْلٌ      : malam
بَدْرٌ      : purnama



2. MUANNATS

Muannats adalah isim yang dapat ditujuki dengan lafal isyara” هَذِه “ seperti:


نَاقَتٌ          : unta
اِمْرأَةٌ         : orang perampuan
شَمْسٌ       : matahari
دَارٌ            : kampung/rumah

Isim muannats ini ada empat macam yaitu : muannats lafzihi, muannats hakiki, muannats maknawi, dan muannats majazi.


a. Muannats lafzihi adalah lafal yang ada tanda-tanda kemuannatsannya (ta’nits), baik lafal itu menunjukkan perempuan seperti: ”خَدِيْجة, فَاطِمَةُ Maupun menunjukkan lelaki seperti” بُهْمَة,زَكَرِياَّءُ, حَمْزَةُ, طَلْحَةُ

b. Muannats hakiki adalah lafal yang menunjukkan perempuan, baik manusia atau binatang seperti :ٌ, غُلاَمَت,اِمْرأةٌ

c. Muannats maknawi adalah lafal yang menunjukkan perempuan akan tetapi tidak ada tanda perempuan (ta’nits ) pada lafal tersebut seperti :زينب هِنْذٌ سُعاَدُ “ muannats maknawi ini adalah termasuk golongan muannats hakiki (muannnats maknawi pasti muannats hakiki ), sedangkan muannats hakiki belum pasti muannats maknawi.
d. Muannats majazi adalah lafal yang diberlakukan seperti muannats walaupun sebenarnya bukan muannats ( binatang atau manusia )  seperti :
شَمْسٌ : matahari
دَارٌ      : rumah
عَيْنٌ    : mata
رَخُلٌ    : kaki

Ada beberapa isim yang dapat digolongkan mudzakkar dan dapat pula digolongkan muannats seperti :

دَلْوٌ      : timba
سِكِّيْنٌ   : pisau
سَبِيْلٌ    : jalan
طَرِيْقٌ   : jalan
سُوْقٌ   : pasar
لِساَنٌ   : lisan/lidah
ذِراعٌ   : dzira’
سِلاَحٌ   : pedang
صَاعٌ    : shaa’
عُنُقٌ    : leher
حَمْرٌ    : tuak/arak

Dan sebagian lagi ada isim mempunyai tanda muannats (ta’nits) akan tetapi isim tersebut bisa digolongkan lelaki (mudzakkar) dan bisa pula digolongkan perempuan (muannats) seperti:

سَخْلَةٌ   : anak kambing
شَاةٌ     kambing
حَيَّةٌ     : ular
رِبْعَةٌ    : yang sedang


3. Cara membedakan kata benda mudzakar dan mu’annats
1. Ciri hakiki, yaitu dengan melihat jenis kelamin (manusia, binatang).
Contoh: مــــــــُؤَنَّــثــــــــــــــــــ مـــــَذَكــــــــــــَر           

الْمَرْئَةُ Seorang wanita مُحَـــــدٌ Muhammad
فَاطِمَةُ Fatimah الــرَّ جُــلُ Seorang laki-laki  
الدُّجِاجَةُ Ayam betina اَلدِّيْــــكُ Ayam jantan
2. Ciri Majazi, yaitu dengan mengelompokkan bahasa. Untuk Mu’annats biasanya  ditandai dengan beberapa hal berikut ini.        
a. Diakhiri dengan huruf ta’ marbuthoh (ة ), contoh:        
فَاطِمَةُ Fatimah الدُّجِاجَةُ Ayam betina      
عائشةُ ‘Aisyah الْمَرْئَةُ Seorang wanita    
رُقَيَةُ Ruqayah الدَّرَجَةُ Sepeda    
خَدِيْجَــةُ Khadijah مَدْرَسَةٌ sekolahan
b. Berpasang-pasangan
 
Neraka اَلنَّـــارُ Pasangannya الْجَـــــنَّةُ Surga        
Langit السَّمَــأُ pasangannya اَلاَرْضُ bumi  
TANDA-TANDA TA’NITS
Ada 3 (tiga) tanda yang menunjukkan bahwa suatu isim itu termasuk muannats, yaitu :

1. Ta’marbuthah ( ة ) seperti        :” فَاطِمَةٌ 

2. Alif ta’nits maqshurah seperti : “ سَلْمَى 

3. Alif ta’nits mamdudah seprti : “ حَسَنَاءُ 


Ta’marbuthah adalah ta’ yang berada pada isim shifat yang membedakan antara muannats dan mudzakkar seperti :


No
Muannats
Mudzakkar
Artinya
1.

2.

3.
اِمْرَأَةٌبَائِعَة

اِمْرَأَةٌعَالِمَةٌ

اِمْرَأَةٌمَحْمُوْدَةٌ
رَجلٌ بَائِعٌ

رَجلٌ عَالِمٌ

رَجلٌ مَحْمُوْدٌ
Seorang lelaki/perempuan yang menjual
Seorang lelaki/perempuan yang alim
Seorang lelaki/perempuan yang terpuji


Apabila ta’ marbuthah tersebut berada pada selain isim shifat, mak pemakaian tersebut hanya mengikuti dan meneruskan apa yang ada saja (sama’iy) seperti:”حِمَارَةٌ, غُلاَمَةٌ, ثَمْرَةٌ "

Isim shifat yang khusus untuk perempuan tidak perlu memakai ta’marbuthah (kecuali sama’iy) seperti :


No
Lafal
Artinya
Keterangan
1.

2.


3.

4.
حَائِضٌ

طَالِق
ٌ
ثَيِّبٌ

مُطْفِلٌ
Yang haidl

Yang dicerai

Yang janda

Yang punya anak kecil
“ yang berarti wanita yang مُرْضِعَةٌSedangkan sebagaimana lafal menyusui adalah sama’iy (didengar), Allah ta’ala berfirman:

Artinya : (ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu Lihat manusia dalam Keadaan mabuk, Padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.
(Q.S. Al-Hajj :2)


Pada dasarnya keberadaan ta’marbuthah pada kalimat isim adalak untuk membedakan antaran muannats dan muzakkar. Hal ini banyak terjadi pada isim shifat, seperti :

كَرِيْمٌ  dan كَرِيْمَةٌ           = yang mulia (lk/pr)
فَاضِلٌ  dan فَاضِلَةٌ          = yang utama (lk/pr)

dan sedikit yang berada pada selain isim shifat seperti :

اِمْرِىءٍ Dan اِمْرَأَة         = seseorang (lk/pr)
اِنْسَانٍ Dan اِنْسَانَةٍ         = manusia (lk./pr)
غُلاَمٍ  Dan عَلاَمَةٍ          = seorang remaja (lk/pr)
فَتًى  Dan فَتَاةٍ               = seorang pemuda (lk/pr)
رَخُلٌ  Dan رَخُلَةٌ            = seseorang (lk/pr)

Pemakai ta’marbuthah juga sering digunakan untuk menunjukkan salah satu dari jenis benda (makhluk) seperti:

ثَمَرٌ     : buah
ثَمَرٌ     : buah kurma
نَخْلٌ     : pohon kurma
شَخَرٌ    : pohon
ثَمَرَةٌ    : satu buah
ثَمَرَةٌ    : satu buah kurma
نَخْلَةٌ    : satu batang pohon kurma
شَخَرَةٌ : satu batang pohon

Begitupun pula dipakai untuk menunjukkan salah satu dari jenis hasil industri (sama dengan makhluk) seperti:

خَرٌّ      : batu kapur
لَبِنٌ      : batui bata
سَفِيْنٌ   : perahu
خَرَّةٌ     : sebuah batu kapur
لَبِنَةٌ     : sebuah batu bata
سَفِيْنَةٌ : sebuah perahu

Adakalanya ta’marbuthah ini dipakai untuk mendatangkan arti mubalaghah (sangat) Seperti :
           
عَلاَّمَةٌ = yang sangat alim
فَهَّامَةٌ = yang sangat paham
رَحَّالَةٌ = yang sering melancong

Ta’ ini juga sebagai huruf pengganti dari :

a. Ya’ nya wazan “ مَفَاعِيْلُ “:”seperti lafal “ جَحَاخِيْحُ Menjadi “ جَحَاجِحَةُ “.hal ini sering terjadi pada isim mu’arrab yaitu isim yang berasal dari bukan bahasa Arab (diarabkan) seperti : زَنَادِيْقُ Menjadi زَنَادِقَةُ



b. Ya’ nisbat, seperti :

No.
Asal
Jadian
Artinya
1.

2.


3.

4.
دِمِشْقَى

حَنْبَلِى


مَشْرِقِىٌّ

مَغْرِبِىٌّ
دَمَاشِقَةُ

حَنَابِلَةٌ


مَشَارِقَةُ

مَغَارِبَةُ
Bangsa damaskus

Pengikut madzhab imam ahmad bin hambal
Bangsa timur

Bangsa barat

1. Huruf depan suatu kalimat (fa’ kalimay) yang di buang seperti lafal “ عِدَةٌ   “ yang berasal dari “ وَعْدٌ 

2. Huruf tengah suatu kalimat (ain kalimat) yang dibuang seperti lafal “ اِقَامَةٌ “ Yang berasal dari “ اِقْوَامٌ “   

3. Huruf akhir suatu kalimat (lam kalimat) yang dibuang seperti lafal “ لُغَةٌ “ Yang berasal dari “ لُغَوٌ "


4. ISIM YANG SAMA UNTUK MUDZAKKAR DAN MUANNATS

Isim yang dapat dipakai untuk mudzakkar dan muannats adalah isim shifat yang mengikuti wazan-wazan sebagai berikut :

No.
Wazan
Contoh
Artinya
1

2

3

4

5

6
مِفْعَلٌ

مِفْعَالٌ

مِفْعِيْلٌ
مِغْشَمٌ

مِقْوَلٌ

مِعْطَارٌ

مِقْوَالٌ

مِعْطِيْرٌ

مِسْكِيْرٌ
Yang gagah berani

Yang baik ucapan nya

Yang selalu berbau harum

Yang baik ucapannya

Yang selalu berbau harum

Yang banyak mabuk
           
Di samping wazan-wazan yangb terdapat pada kolom di atas, masih terdapat beberapa wazan; yaitu :

فَعُوْلٌ Yang mempunyai makna seperti فَاعِلٌ

Contoh:

رَجُلٌاَوِامْرَأَةٌغَيُوْرٌ =lelaki atau perempuang yang cemburu
رَخُلٌاَوِامْرَأَةٌصَبُوْرٌ =lelaki atau perempuan yang sabar

فَعِيْلٌ  Yang mempunyai makna seperti مَفْعُوْلُ

Termasuk isim yang sama untuk mudzakkar dan muannats adalah mushdar yang dimaksud sebagai shifat seperti     عَدْلٌ= yang adil حَقٌّ = yang hak
Lafal-lafal tersebut dapat berlaku mudzakkar dan muannats sehingga tidak perlu ta’ ta’nits untuk membedakan yang yang muannats dari yang mudzakkar.
Bentuk atau wazan tersebut diatas ada juga ta’ ta’nits namun ini termasuk syadz (menyimpang).
Walaupun ada yang tidak memakai ta’nits seperti firman Allah :

Artinya:”sesungguhnya rahmat Allah itu amat dekat kepada orang-orang yan berbuat baik”(al-a’arf :56)

Apabila wazan فَعِيْلٌ  mempunyai makna مَفْعُوْلٌ
Dan sebagai shifat dari mushuf yang sudah jelas , maka pada ghalibnya tidak memakai ta’nits untuk yang muannats seperti:

اِمْرَأَةٌجَرِيْحٌ اِمْرَأَةٌمَجْرُوْحَةٌ :(wanita yang luka)
اِمْرَأَةٌقًتِيْلٌ اِمْرَأَةٌمَقْتُوْلَةٌ :(wanita yang terbunuh)
























PENUTUP

KESIMPULAN


1. Mudzakkar adalah isim yang dapat ditunjukkan dengan lafal isyaroh “هذا”    
2. Isim mudzakkar dapat dibagi menjadi dua yaitu :
a. Mudzakkar Hakiki;
b. Mudzakkar Majazi.
3. Mu’annats adalah isim yang dapat ditunjukkan dengan lafal isyaroh “هذه
4. Isim mu’annats dapat dibagi menjadi empat yaitu :
a. Mu’annats lafdzi
bMu’annats hakiki
c. Mu’annats maknawi
d. Mu’annats majazi
5. Tanda-tanda Ta’nits yang menunjukkan bahwa suatu isim itu termasuk   mu’annats ada tiga, yaitu :
a. Ta’ marbuthah
b. Alif ta’nits maqshurah
c. Alif ta’nits mamdudah
6. Isim-isim yang dapat dipakai untuk mudzakkar dan mu’annats adalah isim sifat,dan isim mushdar.









DAFTAR PUSTAKA

Mahmud Yunus, Kamus Arab-Inadonesia, Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah Penafsir Al-Qur'an, 1973.
 Sayyid Ahmad al-Hasyimiy, Qawa’id al-Asasiyyat li al-Lugat al-‘Arabiyyat, Mishr: Sa’adat, 1936. M /1355.
H. Hanafi Bik, Kitab Qawa’id al-Lugat al-‘Arabiyyat Li °ullab al-Madaris al-anawiyyat, Surabaya : Syarikat Maktab’at Nabhan Wa Auladuhu, t.th.
 Ibn ‘Aqil, Baha al-Din, Syrah Ibni ‘Aqil ‘Ala Alfiyyat Ibni Malik, Jilid. I, Juz. II,Beirut: Dar al-Fikr, 1989. George Merry, Mu’jam Qawa’id al-Lughat al-Arabiyyat Fiy Jadwalin wa Lughatin, Libnan Beirut: Sanat Riyadh al-Shulh, 1989.
 Mustafa M. Nuri, Pelajaran Qawaid Elementary II, Cet.I, Ujung Pandang: Lembaga Bahasa IAIN Alauddin, 1976.