Selasa, 24 Februari 2015


 Cabang Ilmu Pelajaran Bahasa Arab
Oleh : Ahmad Risal SM, S,Pd.I
(ahmadrisalsmbizot@yahoo.co.id)

Dalam pembelajaran bahasa arab pastinya kita harus mengetahui seluk beluk bahasa arab, termasuk cabang cabang ilmu yang termasuk kedalam bahasa arab.

Pada kesempatan ini, saya akan membahas beberapa cabang cabang ilmu kebahasa araban, diantaranya:

cabang cabang ilmu bahasa arab

 1. Ilmu Nahwu

Ilmu Nahwu membicarakan mengenai hukum-hukum huruf, kata, dan kalimat, dan bagaimana bunyi akhir dari sebuah kata. Inti dari  ‘ilmu nahwu adalah ‘irab.  Dengan kaidah-kaidah ini orang dapat mengatahui Arab baris akhir kata (kasus), kata-kata yang tetap barisnya (mabni), kata yang dapat berubah ( mu’rab). Tujuanya adalah untuk menjaga kesalahan-kesalahan dalam mempergunakan bahasa , untuk menghindarkan  kesalahan makna dalam rangka memahami AI-Quran dan Hadist, dan tulisan-tulisan ilmiah atau karangan.  Alam tata bahasa/ sintaksis Arab, dikenal istilah  Fi’iil dan Harf, jumlah Islamiyah dan Fi’liyah serta Syibhul  al jumlah.

I’rob إعرب berasal dari ‘arab عرب, sering disebut dengan “arabization” atau “peng-arab-an”. Mengapa disebut “peng-arab-an”? Karena bahasa arab sangat kaya dengan perubahan bunyi akhir dari sebuah kata.

Tujuanya adalah untuk menjaga kesalahan-kesalahan dalam mempergunakan bahasa, untuk menghindarkan kesalahan makna dalam rangka memahami Al-Quran dan Hadits, dan tulisan-tulisan ilmiah atau karangan.

Alam tata bahasa/sintaksis Arab, dikenal istilah Fi’iil dan Harf, jumlah Islamiyah dan Fi’liyah serta Syibhu jumlah. Dalam ilmu Nahwu banyak lagi istilah dan persoalan yang dihadapi dapat diteliti dari buku-buku bahwa yang banyak tersebar. Yang dikenal memprakarsai Nahwu adalah Ali bin Ali Thalib beserta sahabatnya.

Peristilahan Nahwu yang berpengaruh kepada bahasa Indonesia adalah yang dikarang oleh Abul Aswat Adduali dan Sibawaihi yang terlebih dahulu dikenal orang Barat
.
2. Ilmu Sharaf (morfologi Arab).

Ilmu Shorof atau Morfologi bahasa arab, Membahas asal bentuk kata (masdar) dari masdar kita akan mengetahui bagaimana perubahan bentuk suatu kata kerja dari bentuk past (lampau), present (sedang-akan), dan perintah, perubahan bentuk kata kerja ke kata benda turunan, dan juga perubahan bentuk kata kerja sesuai pelaku dari perbuatan dan ini tergantung dari wazan asal kata tsb. Inti dari sharaf adalah tashrif.

Seperti:

أذهب إلى المسجد – adzhabu ilal masjidi : saya sedang pergi ke masjid

Disini digunakan kata أذهب – adzhabu untuk menekankan bahwa pekerjaan “pergi” itu belum selesai.

Jika sudah selesai, maka kata kerja adzhabu berubah jadi dzahabtu.

ذهبت إلى المسجد – dzhabtu ilal masjidi : saya sudah pergi ke masjid

Ada lagi perubahan dari kata kerja ke kata benda. Contoh:

ذهب – dzahaba : pergi –> kata kerja

ذاهب – dzaahibun : orang yang pergi –> kata benda

Nah perubahan dari bentuk adzhabu ke dzahabtu inilah yang dibahas oleh Sharaf. Demikian juga perubahan dari kata kerja ke kata benda ini juga dibahas dalam Sharaf.

Dua hal ini (perubahan kata kerja past ke present, dan, perubahan kata kerja ke kata benda) disebut dengan Tashrif Ishtilahi.

Sharaf, juga membahas perubahan bentuk kata kerja jika pelakunya berubah. Seperti dalam contoh sebelumnya, untuk pelaku “kami”.

ذهبنا إلى المسجد – dzhabnaa ilal masjidi : Kami sudah pergi ke masjid

Perubahan yang seperti ini disebut Tashrif Lughowi (perubahan kata kerja karena berubahnya pelaku).
3. Ilmu Isytiqaq

Ilmu pengetahuan tentang asal kata dan pemecahannya, tentang imbuhan pada kata (hampir sama dengan ilmu Sarf)

 4. Ilmu L-’Arudh

Ilmu Al Arudh Adalah IlmuYang membahas hal-hal yang bersangkutan dengan karya sastra syair dan puisi. llmu Arudh memberitahukan tentang wazan-wazan(timbangan) syair dan tujuanya adalah untuk membedakan proses dalam puisi membedakan syair dan bukan syair. Dengan ilmu arudh ini dikenal bahar syair seperti berikut ini: bahar thawi, bahar madid, bahar basith, bahar wafir, bahar kamil, bahar hijaz, bahar rozaz, bahar sari’ bahar munsarih, bahar khafif, bahar mudhari, bahar muqradmib, bahar mujtas, bahar mutaqarib, bahar Romawi danbahar mutadarik.
5. Ilmu Qawafi

Ilmu Qawafi adalah ilmu yang membahas suku terakhir kata dari bait-bait syair sehingga diketahui keindahan syair. Yang memprakarsai adanya Qawafi ialah Muhallil bin Rabi’ah paman Amruul Qaisy.
6. llmu Qardhus Syi’ri

llmu Qardhus Syi’ri  yaitu sejenis ilmu pengetahuan tentang karangan yang berirama (lirik), dengan tekanan suara yang tertentu. Gunanya untuk membantu menghafalkan syair dan mempertajam ingatan pembaca syair.
7. Ilmu khat

Ilmu Khat adalah ilmu pengetahuan tentang huruf dan cara merangkaikannya, termasuk bentuk halus kasarnya dan seni menulis dengan indah dapat dibedakan dalam beberapa bentuk mulai dari khat tsulus, Diwan, Parsi dan khat nasakh. Penemu pertama ilmu khat adalah nabi Idris karena beliaulah yang pertama kali menulis dengan kalam.
8. Ilmu Insyak

Ilmu Insyak adalah ilmu pengetahuan tentang karang mengarang surat, buku, pidato, cerita artikel, features dan sebagainya. Gunanya untuk menjaga jangan sampai salah dalam dunia karang-mengarang.
9. Ilmu Mukhodarat

Ilmu Mukhodarat adalah ilmu pengetahuan tentang cara-cara memperdalam suatu persoalan, untuk diperdebatkan didepan majlis, untu menambah keterampilan berargumentasi, mahir bertutur dan terampil mengungkapkan cerita.
10. Ilmu Bilaghah

Ilmu Lughah Adalah llmu pengetahuan yang menguraikan kata-kata (lafaz) Arab besamaan dengan maknanya. Dengan pengetahuan ini, orang akan dapat mengetahui asal kata dan seluk beluk kata. Tujuan ilmu ini untuk memberikan pedoman dalam percakapan, pidato, surat-menyurat, sehingga seseorang dapat berkata-kata dengan baik dan menulis dengan baik pula.

Ilmu bilaghah kebagi menjadi 3 bagian ilmu, yaitu ilmu badi’, bayan dan ma’ani.

1. Ilmu Badi’

Ilmu Badi’ Adalah ilmu pengetahuan, tentang seni sastra, Penemu imu ini adalah Abdullah bin Mu’taz. llmu ini ditujukan untuk menguasai seluk beluk sastra sehingga memudahkan seseorang dalam meletakkan kata- sesuai tempatnya sehingga kata-kata tadi berlin bertelindan dengan indah, sedap didengar dan mudah diucapkan.
2. Ilmu Bayan

Ilmu Bayan ialah ilmu yang menetapkan beberapa peraturan dan kaedah untuk mengetahui makna yang terkandung dalam kalimat. Penemunya adalah Abu Ubaidah yang menyusun pengetahuan ini dalam “Muujazu Al-Quran”kemudian berkembang pada imam Abu qahir disempurnakan oleh pujangga-pujangga Arab lainnya seperti AI-Jahiz, lbnu Mu’taz, Qaddamah dan Abu Hilal Al- Asikari. Dengan ilmu ini akan diketahui rahasia bahasa arab dalam prosa dan puisi, keindahan sastra Al-Quran dan Hadist. Tanpa mengetahui ilmu ini seseorang tidak akan dapat menilai apalagi memahami isi Al-Quran dan Sabda nabi dengan sesungguhnya.
3. Ilmu Ma’ani

Ilmu ma’ani ialah pengetahuan untuk menentukan beberapa kaedah untuk pemakaian kata sesuai dengan keadaan (situasi dan kondisi) dalam istilah disebutkan “Muthabiq Lil /muqtadhal Hali” tujuannya untuk mengetahui I’jaz Al-Quran, keindahan sastra Al-Quran yang tiada taranya. Demikian pembagian ilmu L-Arabiyah yang dipersembahkan oleh (ahmadrisalsmbizot@yahoo.co.id).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar